Kamera Digital, Lensa, DSLR, Prosumer, Mirrorless, Optik, Review, Spesifikasi, Harga, Fotografi, Video, Nikon, Canon, FujiFilm, Pentax, Sony, Minolta, Blitz, Flash, Olympus





Bagikan :

2014-06-08T07:47:00+07:00

: Posted on Minggu, 08 Juni 2014 - 07.47 with No comments

Daftar 10 kamera digital terbaik yang kini telah beredar di pasaran telah dirilis situs Business Insider. 10 kamera digital terbaik tersebut adalah Nikon D4, Olympus OM-D E-M1, Canon EOS 5D Mark III, Canon EOS 6D, Olympus OM-D EM-5, Nikon D7100, Nikon D600, Sony a NEX 7, Sony Alpha SLT-A99, dan Sony a NEX 5N.

Nikon D4. Kamera Digital
Nikon D4.
10 Kamera Digital Terbaik di Pasaran.

Meski fitur kamera yang tersedia pada smartphone perlahan-lahan mampu menggeser posisi kamera digital, namun masih banyak orang yang menggemarinya. Para pehobi fotografi dan fotografer profesional masih memilih menggunakan kamera digital, baik jenis DSLR atau pun mirrorless, untuk mengambil gambar. Bagi Anda yang menggemari perangkat kamera digital, laman Business Insider melansir daftar 10 kamera digital terbaik yang kini beredar di pasaran. Daftar tersebut merupakan hasil riset situs analisis FindTheBest yang didasari oleh kombinasi penilaian spesifikasi teknis dan ulasan dari sejumlah situs teknologi ternama sepert DPreview, PC Mag, dan Cnet.

Anda pensaran? Berikut daftar 10 kamera terbaik di pasaran.

1. Nikon D4
PC Mag, Cnet, dan DPreview kompak menyebut Nikon D4 sebagai yang terbaik. Dengan kecepatan, ketepatan, dan fitur yang sangat banyak, kamera DSLR ini bukan untuk seorang pemula. PC Mag menuliskan, "Nikon D4 adalah impian para fotografer profesional dengan navigasi yang sangat baik serta fitur mengesankan."

2. Olympus OM-D E-M1
Olympus OM-D E-M1 menjadi kamera terbaik dan mendapat penghargaan Editors' Choice dari PC Mag. Kamera mirrorless ini memang menyasar segmen premium dengan fitur-fitur yang tentunya juga premium. Beberapa fitur yang diandalkan adalah; pembersih debu otomatis pada sensor, layar berengsel yang dapat dimiringkan, serta ketersediaan filter dan kontrol warna.

3. Canon EOS 5D Mark III
PC Mag memberi ulasan, "di sektor desain, Canon EOS 5D Mark III tidak banyak berubah dari generasi sebelumnya, tapi ada banyak perubahan signifikan di dalamnya." Meski tampilannya mirip dengan pendahulunya, EOS 5D Mark II, pengguna tidak akan kecewa karena perbaikan pada sektor kemampuannya cukup besar, autofocus terasa lebih cepat, resolusi layar LCD lebih baik, dan kinerja yang lebih ringan dan cepat.

4. Canon EOS 6D
Canon EOS 6D menawarkan kualitas gambar jempolan ditambah dengan fitur-fitur canggih. Salah satu fitur yang paling banyak dimanfaatkan oleh para pengguna adalah fitur WiFi dan GPS, mode senyap pada shutter, dan kemampuan fokus pada cahaya rendah.

5. Olympus OM-D EM-5
OM-D EM-5 adalah kamera mirrorless unggulan yang lensanya dapat diganti-ganti. Cnet tanpa ragu menyebutnya, "jika Anda mencari kamera yang lebih baik, lebih cepat, dan lebih canggih, OM-D EM-5 adalah pilihan yang tepat."

6. Nikon D7100
D7100 dibekali kecepatan mencari fokus yang luar biasa, desainnya pun sangat apik. DPreview mengulasnya dan menuliskan, "D7100 sangat cocok bagi para fotografer yang menyukai kamera konvensional, kokoh dalam genggaman. Kualitas gambarnya mengesankan."

7. Nikon D600
Nikon D600 adalah kamera yang sangat baik, mampu memberikan kualitas gambar menawan berkat fitur sensor full-frame yang ditawarkan. Menariknya, ia dipasarkan dengan harga terjangkau. Cnet menyebutkan, "Nikon D600 adalah kamera dengan harga yang terjangkau, Anda hanya butuh membeli lensa yang bagus untuk dipadukan dengan kamera ini."

8. Sony a NEX 7
Di dalam desainnya yang kompak, Sony menjejali Nex 7 dengan banyak fitur fungsional. Kamera bersolusi 24,3 megapixel ini juga telah mendukung kemampuan merekam video HD 60p. DPreview mencatat kamera ini dibekali akses navigasi yang sangat mudah dipahami.

9. Sony Alpha SLT-A99
Kamera DSLR ini dibekali sensor full-frame bersolusi 24,3 megapixel. Ia dipersenjatai pula dengan opsi ISO mulai dari 100 hingga 6400. DPreview dalam ulasannya menyebutkan bahwa kamera ini memiliki segudang fitur yang mudah dan praktis untuk digunakan.

10. Sony a NEX 5N
Jangan tertipu dengan penampilannya yang mungil, kamera ini memiliki kemampuan menghasilkan gambar beresolusi besar. Laman DPreview mengatakan, "jika Anda seorang penggemar fotografi pemula dang menginginkan kamera DSLR berukuran mungil, Sony a NEX 5N adalah piliha paling layak."

tekno.liputan6.com

2014-06-07T08:18:00+07:00

: Posted on Sabtu, 07 Juni 2014 - 08.18 with No comments

Canon Legria Mini X merupakan produk kamera video (camcorder) yang sepertinya dirancang untuk memanfaatkan trend kegiatan merekam video diri sendiri (video selfie). Kamera video Canon Legria Mini X menggunakan CMOS 12 megapixel serta didukung prosesor Digic DV4. Format video yang dihasilkan adalah MP4 dan AVCHD (50i).

Canon Legria Mini X. Kamera Digital
Canon Legria Mini X.
Camcorder Canon Legria Mini X Cocok bagi Maniak Selfie.

Mengetahui adanya tren pengguna yang gemar merekam video diri sendiri, Canon memperbarui lini produk camcorder dengan meluncurkan Legria Mini X yang dibekali lensa sudut pandang lebar. Legria Mini X dilengkapi dengan sejumlah fasilitas yang memudahkan perekaman video diri sendiri atau populer disebut selfie. Ia didesain agar pas di telapak tangan, dengan layar LCD yang bisa ditekuk untuk menghadap ke pengguna. Bukan hanya itu, layar ini juga bisa ditekuk ke arah sebaliknya.

Peluncuran LEGRIA Mini di Indonesia dilakukan bersamaan dengan peluncuran dua kamera Compact milik Canon yaitu, PowerShot G1 X Mark II dan PowerShot N100 pada, Kamis (5/6/2014), di pulau Pantara Kepulauan Seribu.

Camcorder tersebut didukung sensor CMOS 12 megapixel dan prosesor Digic DV4. Kualitas video tangkapannya mencapai full-HD (1920x1080) dalam format MP4 dan AVCHD (50i). Uniknya, Legria Mini X dapat dipakai untuk merekam gambar dengan efek slow-motion yang memperlambat rekaman hingga 1/4x (pada resolusi VGA) dan efek fast-motion yang mempercepat perekaman 4x. Canon juga membekali fitur Electronic Image Stabilizer (EIS) guna merekam guncangan saat merekam dalam genggaman tangan.

Di bagian belakang perangkat ini tersedia penyangga yang memudahkan Legria Mini X ditempatkan di mana saja tanpa memerlukan tripod dan dapat diatur posisi horizontal hingga sudut kemiringan 60 derajat.

Customer Relation Canon Division PT Datascrip, Dody Djanuardo menjelaskan, kelebihan yang ditonjolkan pada produk ini adalah kemampuan merekam suara berkualitas tinggi dalam format Linear PCM (16-bit/ 48 KHz). "Unit mikrofon dilengkapi audio kompresor untuk meminimalkan kontras antara suara lembut dan suara keras, serta mengurangi suara gangguan dari lingkungan sekitar. Legria Mini X dapat menjaga kualitas suara di berbagai kondisi, di berbagai tempat," ujar Dody dalam jumpa pers di Pulau Pantara, Kepulauan Seribu, Jakarta, Rabu (4/6/2014).

Perangkat ini juga dilengkapi dengan fitur Wi-Fi agar mudah terhubung dengan ponsel pintar Android dan iPhone dan bisa langsung mengunggahnya ke media sosial. Rencananya Legria Mini X akan mulai dipasarkan pada pertengahan Juni 2014 dengan harga Rp 4,5 juta.

www.tribunnews.com

2014-06-06T07:59:00+07:00

: Posted on Jumat, 06 Juni 2014 - 07.59 with No comments

Canon PowerShot N100 merupakan model kamera yang unik karena dibekali dual kamera dan juga dual capture. Sebagai sebuah kamera saku, Canon PowerShot N100 memiliki kamera utama di bagian depan, dan juga punya kamera kedua yang tersemat di atas layar sentuh LCD di bagian belakang. Dengan keberadaan kamera kedua di belakang tersebut, pengguna bisa melakukan aksi selfie yang umumnya dilakukan dengan menggunakan kamera pada ponsel.

Canon PowerShot N100. Kamera Digital
Canon PowerShot N100.
PowerShot N100, Kamera Saku Rasa Smartphone.

Popularitas smartphone telah memaksa para produsen kamera saku terus berinovasi agar produk-produknya tak kalah bersaing dengan gadget mobile berkamera. Masing-masing memiliki caranya sendiri, mulai dari membuat kamera berbasis Android sampai modul lensa terpisah untuk ponsel pintar. Nah, yang dilakukan oleh Canon pada PowerShot N100 terbilang unik. Kamera yang turut dipajang pada pameran fotografi CP+ di Yokohama beberapa waktu lalu ini dibekali dengan serangkaian fitur pengambilan gambar yang umum ditemukan pada smartphone. Contohnya antara lain adalah keberadaan kamera kedua di bagian atas LCD di sisi belakang yang memungkinkan pengguna menjepret foto selfie. Kamera kedua yang menghadap ke arah pengguna ketika membidik gambar ini dilengkapi lensa dengan cakupan cukup lebar, yakni 25mm (ekuivalen 35mm).

Tak hanya itu, Canon juga menanamkan fungsi dual capture sehingga pemilik PowerShot N100 bisa mengambil gambar dari kamera utama dan kamera sekunder secara bersamaan dan menggabungkan hasilnya dalam satu frame. Fitur ini mirip dengan kemampuan serupa yang terdapat pada smartphone seperti Samsung Galaxy S4.

Produk yang memiliki embel-embel "Story Camera" ini juga mengusung kemampuan menyusun video bernama "Story Highlight" dari rangkaian foto dan klip video yang diambil dalam satu hari. Fitur tersebut kurang lebih serupa dengan video Hightlights Reel dari smartphone HTC One, juga Story Maker ala BlackBerry 10.

Hasil foto dan video tangkapan PowerShot N100 bisa langsung ditransfer ke gadget mobile dengan fitur konektivitas WiFi yang disediakan. Ada pula sejumlah filter gambar berbau retro yang umum ditemukan di kamera saku masa kini.

Semua kemampuannya membuat PowerShot N100 terasa sangat mirip dengan smartphone dalam hal kapabilitas pengambilan gambar dan penyajian momen-momen yang terekam. Akan tetapi, berbeda dari seri Galaxy Camera milik Samsung, misalnya, konvergensi antara kamera dan smartphone pada PowerShot N100 lebih menitikberatkan pada kapabilitas kamera tanpa disertai OS mobile macam Android.

Tentu, PowerShot N100 juga bisa difungsikan layaknya kamera konvensional. Kamera utama (di bagian depan) produk ini dilengkapi sensor berukuran 1/1,7 inci yang dipasangkan dengan lensa berjangkauan 24-120mm (ekuivalen full-frame) f/1.8-5.9/. Di samping itu, PowerShot N100 turut menyediakan layar sentuh LCD 3 inci yang bisa ditekuk ke atas selebar 90 derajat. Produk ini rencananya akan mulai dipasarkan pada Mei mendatang dengan kisaran harga 350 dollar AS.

tekno.kompas.com

2014-05-26T04:57:00+07:00

: Posted on Senin, 26 Mei 2014 - 04.57 with No comments

Sony A6000 diklaim oleh vendor pembuatnya bahwa kamera mirrorless APS-C ini memiliki kemampuan autofokus yang lebih cepat dari kamera DSLR entry-level. Dibanding model kamera pendahulunya, NEX-6, Sony A6000 memang mengalami peningkatan kecepatan pada autofokus dan kini dianggap sebagai kamera mirrorless APS-C paling cepat di dunia.
Slot Sony A6000 baru ke dalam jangkauan Sony kamera mirrorless antara A5000 yang berfokus pada konsumen dan kisaran-topping tapi lebih tua NEX-7, dan menambahkan sejumlah fitur dan fungsi yang Anda tidak dapat menemukan di salah satu dari model-model tersebut. Dari luar itu terlihat banyak seperti sebelumnya NEX-6 model, setidaknya pada pandangan pertama. Bagian depan kamera didominasi oleh relatif besar, berkaret tangan-grip, yang memungkinkan pengguna untuk memegang kamera dengan nyaman, dan juga menyembunyikan kompartemen kartu bersama baterai / memori pada dasarnya. Anehnya unit review A6000 kami datang dengan lensa 35mm f/2.8 FE, yang Anda tidak dapat benar-benar membeli dalam kit dengan A6000, tetapi yang merupakan tes yang baik kualitas gambar kamera. Kebanyakan orang mungkin akan membeli A6000 dengan Sony E PZ 16-50mm f/3.5-5.6 OSS daya zoom, yang saat lensa zoom E-mount terkecil Bila tidak digunakan, lensa ini ditarik ke perumahan, seperti kompak lensa kamera, memberikan kontribusi banyak untuk profil rendah dari Sony A6000 dan membuat kombinasi cukup kompak untuk muat dalam saku mantel besar. Kelemahan dari menggunakan kekuatan dilipat zoom adalah bahwa hal itu menyebabkan start-up (dan bangun) kali lebih panjang dari biasanya. Mereka yang tidak tertarik pada ide menembak dengan kekuatan zoom tentu bisa membeli kamera dalam konfigurasi body-only. Pada sisi depan-miring di bagian atas tangan-pegangan kita menemukan shutter release dikelilingi oleh baik kaku on / off switch. Dalam penggunaannya, kami telah menemukan bahwa release shutter A6000 adalah kurang sensitif terhadap setengah-tekan dibandingkan dengan kebanyakan kamera lain - pada dasarnya itu diperlukan lebih seperti "tiga-perempat-press" untuk melakukan apa pun. Beberapa fotografer akan seperti ini, sedangkan kepada orang lain ketidakpekaan relatif tombol ini dapat memberikan kesan palsu bahwa kamera kurang responsif daripada yang sebenarnya. Adapun rana itu sendiri, itu lebih keras dan clunkier dalam aksi daripada kebanyakan kamera sistem compact lainnya; agak mengingatkan kembali cermin suatu SLR. Untuk kebanyakan pengguna ini tidak akan menjadi masalah, tetapi jika Anda benar-benar perlu untuk bekerja diam-diam dan diam-diam, Anda mungkin ingin mengambil melihat beberapa pesaing mirrorless yang A6000 itu. Tekan tombol pelepas rana ditekan setengah jalan dan, setelah blink-dan-kau-miss-it saat penyesuaian fokus / eksposur, titik AF / s highlight hijau disertai dengan bunyi bip penegasan untuk menunjukkan bahwa pengguna baik untuk melanjutkan dan mengambil tembakan. Melakukannya, dan dalam modus tembakan resolusi JPEG penuh ditulis ke memori dalam waktu sekitar 2 detik. Perhatikan bahwa itu cukup memakan waktu lama untuk mengubah titik AF di A6000 - secara default, Anda harus mengakses menu Area Fokus via tombol Fn, pilih Fleksibel Spot (Small, Medium atau pengaturan Besar), kemudian gunakan navigasi pad di bagian belakang untuk memilih titik AF, agak lebih lambat dari kamera lain termasuk model A7/7R Sony sendiri. Ada pilihan untuk juga menembak file Raw, atau bahkan lebih berguna bagi mereka yang ingin melakukan lindung nilai taruhan mereka Raw dan JPEG gambar bersama-sama. Anda juga mendapatkan tingkat kompresi Halus atau Normal ditawarkan untuk JPEG. Sony A6000 juga menawarkan tingkat yang sangat mengesankan menembak ledakan 11fps, mengesankan baik pada resolusi megapixel penuh 24 dan dengan pelacakan autofocus, sesuatu yang saingan utamanya tidak dapat bersaing dengan.

Sony A6000. Kamera Digital
Sony A6000.
Menjajal A6000, Mirrorless Terkencang dari Sony.

Beberapa waktu yang lalu Sony telah meluncurkan salah satu kamera mirrorless terbarunya di Indonesia, Sony A6000. Produk ini diklaim memiliki kinerja autofokus terkencang di dunia dengan catatan angka hanya 0,06 detik. Bersama dengan sang "adik", A5000, kamera ini menandai berakhirnya brand NEX untuk produk kamera mirrorless APS-C dari Sony, digantikan dengan prefix "a" (Alpha) dan nomer model empat digit. Apa saja peningkatan yang dibawa oleh a6000 dibanding kamera yang digantikannya itu? Ikuti penelusuran singkatnya berikut ini.

Gabungan dua model?

Sony terlihat menerapkan sedikit perubahan pada konsep desain a6000. Tubuh kamera ini dihiasi garis-garis tegas yang cenderung kaku, membuatnya terlihat lebih "kotak" dibanding NEX-6. Finishing yang diterapkan berupa cat matte mulus tanpa motif, berbeda dari NEX-6 yang mengusung spatter-paint finish.

Seorang representatif Sony sempat menyebutkan bahwa a6000 sebenarnya adalah penerus NEX-6 dan NEX-7 sekaligus, sementara a5000 menggantikan dua seri NEX-5 dan NEX-3. Entah memang demikian atau bukan, yang jelas, dengan dua buah kenop di sisi atas yang sekilas tampak seperti tri-navi dials, a6000 pun terlihat lebih mirip dengan NEX-7 daripada NEX-6.

Kedua kenop tadi sebenarnya sama dengan komponen serupa pada NEX-6. Hanya saja peletakannya berbeda. NEX-6 menumpuk exposure mode dial dan command wheel, sementara a6000 memisahkannya. Fungsi kedua kenop tersebut pada a6000 sudah ditentukan sehingga tak bisa diganti-ganti dengan bebas seperti pada NEX-7.

Mode dial a6000 kini memuat pilihan "Recall Memory" atau disingkat RM (mode custom) yang bisa dipakai untuk menyimpan setelan parameter pengguna. Sony juga memperkecil ukuran kedua kenop sehingga sisi atas a6000 masih memiliki ruang cukup untuk memuat unit flash terintegrasi. Flash mungil yang memiliki guide number 6 (ISO 100) ini memiliki engsel yang bisa ditekuk ke belakang untuk memantulkan cahaya ke langit-langit. Cara mengeluarkan flash tersebut tetap sama, yaitu melalui tombol mekanik di sisi belakang kamera yang terasa lebih mudah ditekan dibanding tombol serupa pada NEX-6. Apabila dulu pengguna sampai harus menggunakan kuku jari untuk mengakses flash NEX-6, maka flash milik a6000 bisa diaktifkan dengan sedikit menekan saja.

A6000 memiliki jumlah tombol yang sama dengan NEX-6, hanya saja alokasi fungsi dan labelnya sedikit berbeda.

Gegas

Tubuh a6000 sedikit lebih tebal dari NEX-6, namun handling kedua kamera ini kurang lebih tetap terasa sama di tangan. Yang agak berbeda adalah ukuran dan resolusi viewfinder (EVF) a6000 yang malah mengecil dibandingkan pendahulunya itu. EVF NEX-6 memiliki resolusi 2,36 megapixel, sementara a6000 hanya 1,44 megapixel. Perbedaan antara jendela bidik keduanya bisa terlihat apabila digunakan secara bergantian dengan cepat. Namun, bukan berarti EVF a6000 berkualitas buruk. Pada kenyataannya, jendela bidik kamera ini bekerja dengan baik dan tidak menunjukkan adanya gejala lag dalam kondisi low-light.

Lihat Harga Terbaru Kamera Sony A6000

Bagaimana dengan kecepatan fokus? Ternyata a6000 benar-benar lebih kencang dari NEX-6. Meski kecepatan sesungguhnya sulit diukur, a6000 secara keseluruhan menunjukkan kinerja AF yang lebih gegas dibandingkan NEX-6 saat menggunakan lensa yang sama.

Kamera ini dengan cepat mengunci fokus, termasuk ketika dicoba dengan lensa superzoom E-Mount yang dikenal agak lamban, yaitu SEL 18-200mm f/3.5-5.6 OSS LE. Peningkatan kecepatan fokus pada a6000 akan langsung terasa bagi mereka yang familiar dengan seri kamera NEX dari Sony. Produsen tersebut bahkan berani mengklaim bahwa AF speed a6000 melebihi DSLR entry-level. Soal autofokus ini, Sony juga menerapkan peningkatan lain di luar kecepatan, yaitu jumlah titik phase detection yang bertambah banyak dari 99 buah pada NEX-6 menjadi 179 buah. Fungsi hybrid-AF pun kini mencakup sebagain besar frame gambar.

A6000 dibekali sensor 24 megapixel yang dipasangkan dengan prosesor gambar Bionz X. Meski angkanya sama dengan sensor milik NEX-7, Sony menyebutkan bahwa sensor pada a6000 merupakan jenis yang berbeda dan lebih maju.

Hal lain yang juga berbeda adalah antarmuka menu a6000 yang kini mengadopsi gaya tabbed ala mirrorless fullframe a7 dan a7R. Interface ini lebih gampang digunakan dibanding antaramuka pada kamera NEX sebelumnya, dengan kategorisasi yang jelas sehingga mempermudah pencarian parameter.

tekno.kompas.com

: Posted on - 03.46 with No comments

Kamera Sony RX100 Mark III atau yang disebut juga dengan nama Sony RX100M3 telah resmi dilepas di pasaran. Sony RX100 Mark III merupakan generasi penerus dari model RX100 Mark II. Model terbaru ini mengusung beberapa spesifikasi yang cukup canggih sehingga harganya pun terdongkrak menjadi cukup mahal bagi kebanyakan pengguna. Kamera digital ini memiliki fasilitas electronic viewfinder (EVF) yang bisa dimasukkan pada sisi kanan bodi dan bisa dimunculkan jika akan digunakan.
DSC - RX100 berperan dalam membentuk titik high-end dan menembak kategori kamera digital ketika memulai debutnya pada tahun 2012. Versi Mark II tahun lalu adalah spec benjolan kecil, tapi baru RX100 Mark III memiliki beberapa fitur mengejutkan yang Anda tidak pernah harapkan dari kamera begitu kecil. Pada pandangan pertama, $ 999 ( RRP Australia ) RX100 Mark III - tersedia pada bulan Juni - terlihat seperti nenek moyang nya. Dalam ukuran dan bentuk itu hampir identik. Tapi di bawah permukaan adalah beberapa perubahan penting yang membedakannya di jalan besar. Yang pertama adalah 1,44 juta dot jendela bidik OLED yang muncul dari panel atas kamera, fitur Sony mengatakan pengguna yang berteriak-teriak untuk. Sayangnya hardware tambahan bergerak flash pop -up ke pusat tubuh kamera, yang menggantikan hot shoe sepenuhnya dan tidak meninggalkan pilihan untuk menghubungkan mikrofon atau flash eksternal. Tapi setidaknya terang sinar matahari tidak akan lagi menghambat komposisi Anda ! Perubahan yang paling menonjol lain untuk RX100 adalah lensa. Dimana versi sebelumnya memiliki af/1.8-4.9 24 - 100mm (setara ) zoom, lensa Mark III adalah f/1.8-2.8 24 - 70mm. Itu berarti Anda akan mendapatkan lensa cerah sepanjang rentang zoom dengan mengorbankan, baik, rentang zoom. Ini adalah langkah yang cerdas oleh Sony, karena kebanyakan penembak mungkin menghargai aperture yang lebih besar atas sedikit lebih panjang zoom. Perubahan lain yang ditemukan di RX100 Mark III mencakup 180 derajat LCD tilt - mampu untuk Selfie - miring, dan fitur video yang sangat keren - pembacaan pixel penuh seperti RX10, yang memiliki kualitas video yang hebat. Itu berarti rekaman video pada Mark III tidak akan terganggu oleh aliasing dan pola moire jelek. Bersukacitalah ! Dan itu tidak semua. Codec video telah ditingkatkan ke baru XAVC - S codec, merekam Full HD di 50MB / s ! Yang seharusnya terasa meningkatkan kualitas video, serta tingkat dukungan bingkai hingga 120 fps. Ini semua berkat prosesor Bionz X, yang Sony telah menempatkan di semua kamera baru tahun ini. Bonus lain untuk video dan foto pengguna sama ini dibangun dalam tiga langkah ND Filter untuk mengontrol kedalaman - of-field Anda dalam pengaturan terang. Hal ini membuat untuk agak lambat maksimum shutter speed 1/2000.

Sony RX100 Mark III. Kamera Digital
Sony RX100 Mark III.
Kamera Sony Punya Jendela Bidik Tersembunyi.

Generasi ketiga dari seri kamera saku populer RX100 telah diluncurkan oleh pembuatnya, Sony. Kamera saku bernama lengkap Sony RX100 Mark III ini dibekali sejumlah fitur baru. Di antaranya sebuah jendela bidik elektronik yang tersembunyi di dalam bodi kamera dan bisa dimunculkan dengan menekan sebuah tuas (pop-up), mirip mekanisme pelepasan flash pada sebagian kamera.

Sebagaimana dilansir oleh PetaPixel, jendela bidik atau electronic viewfinder (EVF) yang tersimpan di sisi kiri kanan atas kamera tersebut datang dari jenis "Tru Finder" 1,4 M OLED. Namun keberadaan EVF ini menghilangkan hotshoe yang disertakan pada RX100 Mark II.

Fitur baru lainnya termasuk lensa Zeiss 24-70mm (dalam format 35mm) f/1.8-2.8 yang memiliki bukaan lebih lebar dari kamera generasi sebelumnya. Namun sensor yang diletakkan di belakang lensa itu tetap sama, yaitu unit CMOS 20 megapixel berukuran 1 inci yang juga terpasang pada produk terdahulu. RX100 Mark III kini juga dibekali dengan prosesor Bionz X seperti yang terdapat pada seri kamera mirrorless full-frame Sony A7.

Selain melalui EVF, pengguna juga bisa membidik gambar lewat layar LCD 3 inci yang bisa ditekuk ke atas dan ke bawah (tilting screen).

Kecanggihan RX100 Mark III mesti ditebus dengan harga mahal. Kamera ini dibanderol 800 dollar AS atau sekitar Rp 9,2 juta. RX100 Mark III dijadwalkan mulai tersedia di pasaran mulai bulan Juni mendatang.

tekno.kompas.com

2014-05-18T08:17:00+07:00

: Posted on Minggu, 18 Mei 2014 - 08.17 with No comments

Canon Powershot G1X Mark II merupakan model kamera digital terbaru besutan Canon yang dijadwalkan bakal tersedia di pasar mulai April 2014. Canon Powershot G1X Mark II menjadi penerus dari model PowerShot G1X yang sudah muncul terlebih dahulu pada tahun 2012. Seri G1X ini dirancang dengan desain sebagai kamera saku tapi memiliki sensor yang hampir sama dengan kamera DSLR.

Canon Powershot G1X Mark II. Kamera Digital
Canon Powershot G1X Mark II.
Menjajal Canon Powershot G1X Mark II.

PowerShot G1X Mark II yang diperkenalkan beberapa waktu lalu di tahun 2014 ini dirancang untuk menjadi generasi penerus dari PowerShot G1X yang telah diperkenalkan pada 2012 lalu. Lini produk kamera ini terbilang unik karena secara teknis merupakan kamera saku dengan lensa yang terpasang permanen, tapi dibekali dengan sensor berukuran 1,5 inci yang besarnya hampir menyamai kamera DSLR. Canon Powershot G1X Mark II mengusung banyak perubahan dan memperbaiki banyak kekurangan pendahulunya. G1X Mark II, misalnya, tak lagi memiliki jendela bidik optis yang memang memiliki cakupan terbatas. Alhasil, kamera ini pun tampak lebih ramping dengan sisi atas yang sedikit dipangkas, walaupun tetap tak bisa dibilang "pocketable" alias muat di saku. Ini karena bagian lensa yang agak mencuat ke luar.

Lensa itu pun telah diperbarui. Jangkauannya kini mencapai 24-120mm (ekuivalen 35mm) dengan bukaan f/2.0-3.9. Angka focal length itu lebih tinggi di sisi cakupan wide dan tele dibanding lensa milik G1X generasi pertama, tetapi sekaligus memiliki bukaan lebih besar. Lensa ini dilengkapi dengan dua buah ring. Satu ring berfungsi untuk mengatur parameter kamera (aperture/ shutter speed), sementara lainnya merupakan manual focus ring yang bisa digunakan untuk mengatur fokus sewaktu-waktu. Mekanisme zoom tetap dijalankan dengan kenop di sekeliling tombol shutter, layaknya kamera saku.

Canon Powershot G1X Mark II (Gambar 2). Kamera Digital
Canon Powershot G1X Mark II (Gambar 2).
Lampu flash pun didesain ulang dengan menerapkan konsep pop-up disertai pemakaian engsel, dibanding G1X generasi pertama yang ditempatkan secara fixed menghadap bagian depan bodi, mirip dengan PowerShot G12. Model flash dengan engsel fleksibel ini memiliki kelebihan karena bisa ditekuk ke belakang untuk memantulkan flash ke langit-langit ruangan (bounce).

Engsel layar LCD juga mengalami perubahan, di mana jenisnya kini menjadi tiltable display, bukan fully articulated screen seperti pendahulunya. Meski juga bisa ditekuk hingga 180 derajat ke arah depan, layar ini kurang fleksibel karena tak bisa diputar ke atas/ bawah saat kamera berada dalam orientasi portrait atau vertikal. Sebagai alternatif layar LCD, G1X Mark II kini menyediakan akeseoris jendela bidik elektronik (EVF-DC1) yang bisa dibeli terpisah. EVF yang terpasang di hot shoe G1X Mark II ini dibekali dengan sensor jarak sehingga bisa diaktifkan secara otomatis ketika pengguna mendekatkan mata untuk melakukan framing. Adapun EVF-DC1 memiliki resolusi 2,36 megapixel atau XGA. Viewfinder elektronik ini bisa ditekuk ke atas untuk pengambilan foto dengan sudut low-angle

Dari segi layout tombol, tak banyak perubahan yang diterapkan oleh Canon. Hampir semuanya tetap berada ditempat yang sama dengan fungsi serupa pula. Begtu pula dengan tampilan menu untuk mengatur aneka macam setting kamera yang pasti familiar dengan pengguna seri kamera saku PowerShot dari Canon.

Canon Powershot G1X Mark II (Gambar 3). Kamera Digital
Canon Powershot G1X Mark II (Gambar 3).
Di bagian dalam G1X Mark II tertanam sensor 12 megapixel dengan luas penampang yang 4,5 kali lebih besar dibandingkan sensor tipe 1/1,7 inci yang umum terdapat di kamera saku. Meski resolusinya sedikit lebih kecil dibanding G1X generasi pertama (14 megapixel), G1X Mark II menjanjikan kualitas tangkapan foto yang lebih baik dengan paduan prosesor gambar Digic 6.

Sistem autofokus tak lupa ditingkatkan kualitasnya. G1X Mark II kini memiliki 31 titik AF, dibandingkan seri pertama kamera ini yang hanya berjumlah sembilan. Berdasarkan pengalaman Kompas Tekno menjajalnya di pameran fotografi CP+ di Yokohama, Jepang, 13 Februari lalu, autofokus G1X Mark II terasa lebih gegas dari pendahulunya.

Lensa yang memiliki bukaan lebih lebar juga menghasilkan bokeh (blur) yang lebih halus. Sayang, pihak Canon belum dapat memberikan sample foto karena model yang dipajang dalam pameran ketika itu bukan merupakan versi final atau production model.

Secara umum, menggunakan G1X Mark II memberi sensasi yang berbeda dibanding G1X generasi pertama, namun tetap familiar untuk siapapun yang pernah menggunakan kamera saku PowerShot "G Series" dari produsen ini. Dengan harga retail yang dipatok pada kisaran 800 dollar AS. G1X Mark II akan berhadapan dengan model-model kamera saku high-end seperti Sony RX100 Mark II yang jauh lebih ramping meski memiliki sensor lebih kecil, juga dengan model-model kamera mirrorless dari beberapa produsen yang berada pada level harga tersebut.

Daya tarik utama yang ditawarkan G1X Mark II adalah kombinasi sensor besar dan lensa berbukaan lebar dengan jangkauan luas. Harga yang harus dibayar untuk mendapatkan dua hal tersebut adalah ukuran fisik yang terbilang bongsor untuk ukuran "kamera saku". Mampukah G1X Mark II menarik hari konsumen?

tekno.kompas.com

2014-05-17T02:27:00+07:00

: Posted on Sabtu, 17 Mei 2014 - 02.27 with No comments

Kamera Fujifilm X-T1 akhirnya diperkenalkan setelah vendor kamera tersebut merilis kamera X-Pro1. Dengan Fujifilm X-T1, vendor kamera asal Jepang telah pindah kembali ke high-end dengan menawarkan kamera mirrorless dengan keunggulan tahan segala macam cuaca. Kamera ini juga memiliki tampilan yang mirip kamera DSLR.
Ada banyak lagi mana yang datang dari Fujifilm X-T1 memiliki salah satu EVFs terbesar yang pernah kami lihat, banyak dials kontrol manual dan, untuk pertama kalinya pada kamera X -series, pegangan baterai opsional. The ' nyali ' dari X-T1 sangat banyak seperti yang ditemukan pada baru-baru ini mengumumkan X-E2. Ini termasuk 16 megapixel sensor X-Trans CMOS II (dengan deteksi fase on-chip), EXR Processor II, built -in Wi-Fi, dan merekam video full HD. Perbedaan utama antara X-T1 dan X-E2 adalah LCD (miring vs fixed) dan EVF (dalam hal perbesaran), tingkat burst maksimum (8 vs 7 fps), port sync flash dan, tentu saja, desain. Tapi lebih pada nanti. Fitur lain dari catatan tubuh tahan cuaca kamera. Menggunakan lebih dari 75 segel, X-T1 adalah debu dan tahan air, dan beku sampai -10 ° C / +14 ° F. The X-T1 juga penuh dengan cepat di piring atasnya, memungkinkan untuk penyesuaian mudah ISO, kecepatan rana, dan kompensasi eksposur. Di bawah dua dari mereka cepat adalah switch untuk mode drive dan metering. Fuji telah membuat beberapa klaim besar tentang kinerja, mengatakan bahwa X-T1 memiliki ' AF tercepat di dunia 0,08 detik '. Jika itu yang terjadi, ini merupakan peningkatan yang mengesankan atas kamera X -series awal, yang belum kompetitif di arena autofocus seperti beberapa rekan-rekan. The X-T1 juga dapat menembak 8 fps dengan pelacakan subjek-yang terbaik dari setiap model X -series-dan juga kamera pertama yang mendukung kartu ultra-cepat UHS-II SD. Satu hal bahwa X-T1 tidak memiliki built -in flash. Sebaliknya, Fuji telah dibundel flash eksternal kecil, yang memiliki sejumlah panduan dari 8 meter pada ISO 200. Kamera ini menawarkan port kilat sync, selain hot shoe, untuk melampirkan lampunya studio. Pesaing paling langsung ke X-T1 tentu Olympus OM-D E-M1. The X-T1 memiliki besar sensor APS-C, tapi desain dan fitur-bijaksana, mereka sangat mirip. Tetapi mengingat harga dan fitur yang ditetapkan, kami menduga Fujifilm juga memiliki Canon EOS 70D dan Nikon D7100 dalam pemandangan.

Fujifilm X-T1. Kamera Digital
Fujifilm X-T1.
X-T1, Kamera Retro Tahan Cuaca dari Fujifilm.

Kamera mirrorless Fujifilm X-T1 akhirnya benar-benar diperkenalkan setelah informasinya secara tidak resmi terlanjur bocor. Kamera mirrorless yang bergaya retro ini dilengkapi kemampuan "tahan cuaca" alias weather sealing. Dengan demikian, X-T1 seharusnya bisa tetap beroperasi dengan baik di kondisi yang kurang bersahabat dengan kamera pada umumnya, seperti ketika hujan, berdebu, dan bersalju (hingga -14 derajat Celsius)

Sebagaimana dilansir oleh PetaPixel, kamera ini merupakan model mirrorless pertama dari Fujifilm yang dibekali kemampuan weather sealing. Untuk melengkapi X-T1, Fujifilm turut merilis tiga buah lensa zoom tahan cuaca, yaitu XF 18-135mm f/3.5-5.6 R OIS WR, XF 16-55 f/2.8 R OIS WR, dan XF 50-140mm f/2.8 R OIS WR. Tentu, X-T1 juga bisa dipasangkan dengan lensa-lensa mirrorless Fujifilm yang sudah beredar sebelumnya. Tapi kapabilitas weather sealing hanya bisa dimanfaatkan sepenuhnya apabila kamera ini digunakan bersama tiga lensa khusus di atas.

Fuji juga menyediakan aksesori battery grip vertikal yang sama-sama dilengkapi weather sealing.

Fujifilm X-T1 berbentuk mirip DSLR dengan "punuk" yang memuat jendela bidik elektronik (EVF) OLED dengan resolusi 2,36 megapixel. Sensor penangkap gambarnya dari jenis X-Trans CMOS II 16 megapixel (ISO 100-25600) dipasangkan dengan prosesor gambar EXR Processor II. Spesifikasi lain mencakup tilting-LCD 3 inci, burst rate 8 FPS dengan continuous AF, serta dukungan kartu memori jenis SDXC UHS-II yang kecepatan tulisnya dua kali lebih kencang dibandingkan kartu SD standar.

Fujifilm akan mulai mengapalkan X-T1 pada Februari mendatang. Harganya dipatok sebesar 1.300 dollar AS untuk versi body-only dan 1.700 dollar AS untuk kit dengan lensa XF 18-55 f/2.8-4.

tekno.kompas.com

2014-05-15T07:22:00+07:00

: Posted on Kamis, 15 Mei 2014 - 07.22 with No comments

Olympus OMD E-M10, Pertegas Niat Olympus Tinggalkan Segmen Kamera DSLR. Setelah periode bocoran gambar dan rumor, Olympus telah secara resmi mengumumkan kamera terbaru mereka dalam bentuk OMD E-M10. Banyak yang berspekulasi bahwa CP+ bisa ketika Olympus akan membuat pengumuman mereka, tapi kami kira mereka memutuskan untuk mengumumkannya lebih awal bukan yang masuk akal karena CP+ bisa melihat pengumuman mereka dibayangi oleh perusahaan lain.
Dalam setiap kasus spesifikasi kamera tampaknya cukup banyak sejalan dengan apa yang telah kita dengar dalam rumor, yang berarti bahwa kita dapat berharap untuk sensor 16MP Live MOS, sama yang ditemukan di OMD E-M5, dan prosesor gambar TruePic VII yang dipinjam dari OMD E-M1. Fitur lain dari kamera mirrorles OMD E-M10 ini antara lain viewfinder elektronik berkecepatan tinggi, layar LCD 3 inci yang dapat ubin, 3-axis image stabilization, cepat AF, built-in pop-up flash dan akan olahraga tubuh logam, yang tidak menawarkan lebih premium dan nuansa kokoh dibandingkan dengan plastik. Bagi mereka yang tertarik untuk mendapatkan tangan mereka pada kamera, Olympus telah mengumumkan bahwa OMD E-M10 akan tersedia pada awal Februari 2014 dan akan ada body-only dan lensa kit versi untuk memilih dari. Bagi mereka tidak tertarik pada lensa, versi tubuh hanya akan dikenakan biaya £ 529,99, sedangkan versi dengan M.ZUIKO DIGITAL ED 14-42mm f/3.5-5.6 lensa EZ akan biaya £ 699,99.

OMD E-M10. Kamera Digital
OMD E-M10.
OMD E-M10, Jagoan Baru Kamera Olympus.

Setelah selama ini hanya sebatas rumor, Olympus akhirnya secara resmi mengumumkan kehadiran kamera terbarunya yang diberi nama OMD E-M10. Seperti apa spesifikasi yang diusungnya? Kehadiran OMD E-M10 ini semakin mempertegas posisi Olympus untuk meninggalkan segmen kamera DSLR dan lebih berfokus untuk kamera mirrorless Micro Four Thirds (MFT).

Seperti yang diduga sebelumnya, OMD E-M10 ini disematkan sensor 16MP Live MOS, sama seperti yang ditemukan di seri OMD E-M5. Sementara image processor dipinjam dari OMD E-M1, yakni TruPoc VII.

Dikutip dari Ubergizmo, Rabu (29/1/2014), fitur lain di kamera ini juga terdiri dari viewvinder elektronik berkecepatan tinggi, layar LDC 3 inch, 3-axis image stabilization, plus dibungkus dengan bahan metal yang membuatnya berkesa premium.

OMD E-M10 ini tadinya diprediksi akan diumumkan bertepatan dengan pameran fotografi C+ di Jepang, pertengahan Februari mendatang. Namun, Olympus ingin satu langkah di depan dibandingkan kompetitornya.

Seri kamera terbaru ini akan tersedia pada Februari mendatang, dengan banderol harga 529 poundsterling untuk body kit. Namun bila pilihan ditambah dengan lensa 14 - 42mm f/3.5-5.6 l dihargai 699 poundsterling.

inet.detik.com

: Posted on - 05.03 with No comments

Xtreme Spy Cam, Review, Spesifikasi, Harga Terbaru. Xtreme Spy Cam, Kamera Pengintai Berbentuk Jam Tangan. Kamera tersembunyi, Hidden Camera, Spy Cam atau kamera pengintai buatan Xtreme ini memiliki beberapa keunggulan. Keunggulan-keunggulan dari kamera pengintai besutan Xtreme ini antara lain bentuknya yang sangat tersamar (jam tangan / arloji), kualitas gambar yang cukup prima, dan kemudahan dalam pengoperasiannya. Dengan kelebihannya itu, Xtreme Spy Cam bisa diandalkan sebagai kamera tersembunyi untuk kegiatan pengintaian atau aksi mata-mata.

Xtreme Spy Cam. Kamera Digital
Xtreme Spy Cam.
Kamera Pengintai Xtreme Spy Cam.

Xtreme Spy Cam Jam Tangan MP3 merupakan sebuah kamera pengintai berbentuk jam tangan yang sangat mudah untuk dibawa kemana pun Anda pergi. Dengan kamuflase bentuk jam tangan, keberadaan kamera pengintai ini tentu sulit untuk terdeteksi. Dilengkapi dengan fitur-fitur lain yang ada, kamera pengintai ini sangat mudah untuk digunakan.

Fitur Kemudahan
Kamera pengintai ini sangat mudah untuk digunakan, selain karena bentuknya yang sulit terdeteksi, terdapat pula beberapa fitur pendukung seperti foto, perekam video dan kontrol suara. Sedangkan untuk konektivitas, alat ini memiliki slot USB yang dilengkapi dengan memori 4 GB sehingga memudahkan Anda saat melakukan transfer data ke komputer.

Kualitas Foto & Video
Umumnya kamera pengintai yang beredar di pasaran tidak memiliki kualitas yang bagus pada resolusi gambar yang dihasilkan namun tidak dengan kamera pengintai ini. Untuk video, kamera pengintai ini menghasilkan video berformat AVI dengan resolusi gambar 640 x 480. Sedangkan untuk foto, kamera pengintai ini memiliki kamera 3 MP yang mampu menghasilkan foto berformat JPEG dengan resolusi gambar 1600 x 1200.

Cara Penggunaan
Tahan tombol video 3 detik untuk memulainya, tombol video adalah tombol Power yang terletak pada bagian kiri bawah jam. Cahaya akan menyala merah kemudian berubah menjadi biru, dan jam berada dalam keadaan standby.

1. Video Record :
Tekan tombol video sekali, lampu biru akan bersinar tiga kali kemudian mati. Itu berarti jam sudah mulai merekam.
Selama perekaman, jika Anda menekan tombol perekaman sekali lagi, cahaya biru akan berkedip 3 kali untuk menunjukkan bahwa jam sedan berada dalam mode Record. Ketika cahayanya berkedip Silahkan tekan lagi maka cahaya biru akan berhenti berkedip dan tetap menyala. Maka rekaman Anda akan di-save dalam format AVI dan kamera akan kembali dalam mode Standby.

2. Camera / Foto :
Tekan tombol kamera (tombol kiri atas) sekali, lampu akan menyala merah dan berubah biru lagi. Berarti Anda dalam mode Camera. Satu kali flash berarti satu Foto.

3. Audio Record :
Tekan tombol Power (tombol Video; kiri bawah) dan lampu biru akan menyala dan Spy Camera memasuki keadaan siaga.
Kemudian tekan tombol Kamera (tombol kiri atas) selama 3 detik dan lampu akan menyala merah dan berkedip 3 kali lalu mati. Maka Spy Cam akan merekam audio (hanya suara, bukan video). Disave dalam Format file WAV.

Reset: Setelah jam sudah mati, cukup tekan tombol kamera (tombol kiri atas jam tangan) dan tombol video (tombol kiri bawah jam tangan) pada saat yang sama. Jam akan restart.
Catatan: Jika berada di bawah mode Standby selama lebih dari 3 menit , maka Spy Cam akan mati secara otomatis.

Spesifikasi Xtreme Spy Cam :
  • Tipe: Xtreme Spy Cam
  • Ukuran (L x W x H): 4x4x1.5 Cm
  • Berat: 0.5 Kg
  • Warna: Silver
Lihat Harga Terbaru Kamera Tersembunyi Xtreme Spy Cam

Isi 1 Paket Pembelian Xtreme Spy Cam :
- Xtreme Spy Cam Jam Tangan MP3
- Charger
- Kabel USB
- Earphone
- Buku Manual

2014-05-14T02:57:00+07:00

: Posted on Rabu, 14 Mei 2014 - 02.57 with No comments

Fotografi: Bagaimana Cara Membuat Foto Pre-Wedding Yang Baik? Dibutuhkan kiat dan teknik tertentu untuk bisa menghasilkan foto pre-wedding yang bagus dan menyenangkan hati pasangan pengantin yang menjadi obyek foto pre-wedding tersebut. Buku dengan judul Pre-Wedding Photography Handbook yang disusun oleh Jubilee Enterprise & Ardiyanto Nugroho akan menjabarkan tahapan langkah untuk melakukan pemotretan dan pembuat foto pre-wedding secara profesional serta bagaimana mempraktekan bisnis fotografi pre-wedding ini secara baik dan benar.

Pre-Wedding Photography Handbook. Kamera Digital
Pre-Wedding Photography Handbook.
Pre-Wedding Photography Handbook

Fotografi pre-wedding adalah "bisnis basah" yang menjanjikan pendapatan nyata dan ekstra bagi para fotografer, tak peduli fotografer profesional yang memiliki DSLR canggih, maupun fotografer pemula. Oleh karena itulah, buku dengan judul Pre-Wedding Photography Handbook ini pantas dimiliki oleh siapa saja yang ingin memasuki dunia fotografi retail secara mudah.

Di dalam buku Pre-Wedding Photography Handbook ini Anda akan mempelajari berbagai cara untuk:
  • Mengenal konsep fotografi pre-wedding, cara menentukan tarif, menyusun draft perjanjian dan paket-paket pilihan.
  • Memilih perlengkapan fotografi seperti kamera, lensa, dan sebagainya, dan mengenal tantangan-tantangan pre-wedding photography.
  • Memilih lokasi, tip dan trik mencari lokasi gratisan, mengenal tempat-tempat yang cocok untuk lokasi pemotretan, dan sebagainya.
  • Mengenal lensa-lensa yang dibutuhkan untuk pemotretan dan kapan waktu yang tepat memanfaatkan lensa tersebut.
  • Memahami teknik-teknik komposisi seperti sepertiga, keseimbangan, frame, story telling composition, dan sebagainya.
  • Dasar-dasar mengarahkan pasangan yang biasanya tidak memiliki latar belakang modeling.
  • Menciptakan efek-efek digital imaging untuk mengatasi keterbatasan tempat, dan membuat efek spektakuler yang meningkatkan nilai jual foto pre-wedding itu.
Anda yang belum pernah memasuki dunia pre-wedding photography sekalipun akan menjadi tahu bagaimana caranya menciptakan foto-foto pre-wedding yang disenangi pasangan calon pengantin. Anda berminat dan berniat membeli buku ini? Silahkan klik link dibawah ini:

Lihat Harga Buku Pre-Wedding Photography Handbook

Anda bisa melakukan pembelian produk Buku Pre-Wedding Photography Handbook ini via situs toko buku online terkemuka dan terpercaya di Indonesia yang direkomendasikan melalui link harga produk tersebut diatas.

2014-05-13T05:58:00+07:00

: Posted on Selasa, 13 Mei 2014 - 05.58 with 1 comment

Fotografi: Secret Lighting: Memanfaatkan Pencahayaan Pada Praktik Fotografi. Melalui buku Secret Lighting besutan Darwis Triadi ini para penggemar dan praktisi fotografi bisa banyak mempelajari tentang cara menyiasati objek foto yang memiliki banyak bayangan, memilih tata letak lampu ketika memotret seorang model, cara memanfaatkan pencahayaan untuk menghasilkan kontur wajah model yang baik, mempertahankan orisinalitas sebagai fotografer, serta info-info teknis penting untuk mendapatkan hasil pemotretan yang impresif.

Secret Lighting. Kamera Digitalizer
Secret Lighting.
Buku Fotografi: Secret Lighting

"Membuat foto yang baik tidak terlepas dari metode pencahayaan. Dengan tata letak cahaya yang baik, meski dengan satu sumber cahaya, sebuah foto bisa memberikan nuansa dan rasa yang baik serta bermakna."

Anda sering terkagum-kagum dengan hasil jepretan sebuah foto? Bagaimana mereka bisa menghasilkan foto seperti itu? Trik-trik dan teknik apa yang mereka gunakan?

Fotografer mana pun tentu menginginkan hasil pemotretannya sebaik dan sesempurna mungkin. Kamera tentu merupakan salah satu faktor penting untuk menghasilkan sebuah foto yang bagus. Tapi kunci utama untuk mendapatkan hasil yang bagus adalah si fotografer harus menguasai tata letak cahaya, punya feeling, kreativitas, dan tahu anatomi cahaya pada tubuh model.

Berdasarkan pengalaman bertahun-tahun, Darwis Triadi ingin berbagi ilmu dan tips kepada para pecinta fotografi melalui buku yang berjudul Secret Lighting. Bahkan para penikmat fotografi akan menyukai buku ini karena disajikan dengan cara dan tampilan yang enak dipandang mata. Dan yang lebih penting, Darwis berbagi filosofi sebagai seorang fotografer dan bermimpi agar dunia fotografi di negeri ini berkembang secara sehat, saling memperkaya dan mendukung satu sama lain.

Melalui buku Secret Lighting ini, Anda akan belajar:
  • bagaimana menyiasati objek foto yang memiliki banyak bayangan?
  • bagaimana meletakkan lampu saat hendak memotret seorang model?
  • bagaimana memanfaatkan cahaya untuk menghasilkan kontur wajah model yang baik?
  • bagaimana mempertahankan orisinalitas Anda sebagai fotografer?
  • info-info teknis yang penting untuk mendapatkan hasil jepretan yang impresif.
Buku dengan judul "Secret Lighting" ini bisa dijadikan referensi yang tepat bagi Anda yang menggemari dunia fotografi. Jika berminat dan ingin membeli secara online buku ini, Anda bisa melihat harga buku Secret Lighting disini.

2014-05-12T05:31:00+07:00

: Posted on Senin, 12 Mei 2014 - 05.31 with No comments

Nikon D610 Batal Dibekali Koneksi WiFi. Nikon D610 yang merupakan kamera DSLR full-frame dengan sensor berkapasitas 24.3 MP adalah penerus dari kamera generasi sebelumnya, Nikon D600. Dan hanya ada 3 fitur baru yang membuatnya disebut upgrade dari D600, yaitu fitur Continuous Shooting, modus Quiet Continuous, dan sistem White Balance. Hampir setahun setelah kehadiran kamera full-frame Nikon D600, akhirnya penggantinya telah tiba. Nikon D610 baru adalah upgrade yang sangat kecil untuk D600, dengan hanya tiga fitur baru.
Mereka termasuk cepat pemotretan terus menerus, sebuah 'terus tenang' modus, dan sistem auto white balance ditingkatkan. Dua ciri pertama adalah milik mekanisme rana baru dirancang. Nikon D610 sekarang bisa menembak 6 fps, naik dari 5,5 fps pada D600. 'Tenang terus menerus' mode tunas A baru di 3 fps dan, seperti namanya, membuat banyak kurang kebisingan saat melakukannya. Akhirnya, sistem auto white balance telah diperbarui untuk menghasilkan warna yang lebih akurat dalam pencahayaan buatan, dan warna kulit lebih realistis. D600 ini merupakan digital SLR yang sangat baik, dengan kualitas foto yang top-notch, tubuh tegap, dan kemampuan merekam film yang mengesankan. Sayangnya untuk Nikon, D600 ini mungkin paling dikenal untuk mengumpulkan minyak pada sensor masalah yang mana Perseroan mengeluarkan penasihat layanan, tanpa mengakui penyebab sebenarnya dari masalah. Garis resmi di AS tetap 'seperti dengan semua produk kami, jika ada pengguna menemukan mereka tidak bisa mendapatkan sensor mereka membersihkan menggunakan metode yang dijelaskan di manual user, mereka harus kembali ke pusat layanan Nikon. Teori Internet telah menyarankan bahwa Nikon D610 diciptakan untuk meninggalkan masalah dari D600 belakang. Dan munculnya model baru begitu cepat setelah peluncuran D600, dengan hampir tidak ada perubahan selain mekanisme rana baru, tampaknya memberikan teori bahwa beberapa kepercayaan. Namun, mengingat penolakan perusahaan untuk mengakui masalah dengan D600, itu tidak mungkin untuk mendapatkan konfirmasi bahwa masalah minyak telah diatasi. Dengan keluar dari jalan, mari kita lebih mendalam melihat Nikon D610, dan apa yang berubah. 24.3MP sensor CMOS Full- frame (modus tanaman DX -format 10.5MP). ISO 100-6400 (diupgrade ke ISO 50-25,600 setara). Maksimum 6fps pengambilan gambar terus menerus, baru tenang terus menerus modus tunas pada 3 fps. 39-point AF system dengan 9 titik cross-type AF. Refined sistem auto white balance. Wireless kontrol flash. 3.2in 921k-dot layar LCD. Slot dual kartu memori. 1080p30 video full HD. Perekaman video terkompresi melalui HDMI. Seperti disebutkan di atas, Nikon D610 secara harfiah D600 dengan tiga fitur baru (empat jika Anda menghitung mekanisme rana baru). Itu sebenarnya bukan hal yang buruk, seperti D600 adalah kamera full-frame yang benar-benar sangat baik, seperti yang Anda lihat dalam review kami. Sensor D600 ini 24,3 megapixel FX -format CMOS yang diproduksi baik kualitas gambar JPEG, dan tampil sangat baik pada sensitivitas tinggi. Raw file yang memiliki jumlah mengesankan jangkauan dinamis, juga. Karena sensor dan prosesor tidak berubah pada Nikon D610, itu aman untuk mengatakan bahwa ia akan melakukan sama dengan baik. Beberapa hal lain kami menikmati tentang D600 yang padat, cuaca disegel tubuh magnesium alloy, jendela bidik optik besar, responsif (dan disesuaikan) antarmuka, dan spesifikasi video high-end. Ada sedikit untuk mengeluh tentang, tapi kami menemukan kesalahan dengan miskin LCD luar visibilitas D600 itu, masalah minyak, dan beberapa niggles tentang pandangan hidup (kecepatan AF, kurangnya histogram). Meskipun isu-isu tersebut, D600 mendapatkan Gold Award dan salah satu nilai tertinggi di DPReview. Intinya di sini adalah bahwa Nikon D610 akan menawarkan semua yang membuat D600 sangat baik, ditambah perbaikan beberapa nice, dan mudah-mudahan sedikit minyak.

Nikon D610. Kamera Digital
Nikon D610.
Terjawab! Nikon D610, Kamera Full Frame Penerus D600.

Tuntas sudah rumor mengenai penerus Nikon D600. Secara resmi, perusahaan Jepang ini mengumumkan keberadaan seri D610. Beberapa fitur yang ditonjolkan di sini adalah mode continuous shootnya yang lebih cepat dan sunyi serta perbaikan white balance. Sedangkan di dalam bodinya, ia mengusung sensor CMOS format FX 24 juta piksel. Adapun sistem AF-nya sama dengan kamera D4, ditambah Expeed 3 sebagai image processing engine.

Seperti diketahui, kemunculan D600 saat itu menuai banyak perbincangan akibat masalah debu di sensornya yang telah dikonfirmasi Nikon sendiri. Di model penerus ini, Nikon sudah menuntaskan isu tersebut. Namun sayangnya, jika rumor sebelumnya menyebutkan bahwa D610 bakal dibekali WiFi, ternyata kenyataannya Nikon memilih untuk tidak memberikan pembekalan konektivitas tersebut.

Nikon D610 dilepas di harga USD 1999,95 (body only). Selebihnya, kamera ini memiliki rentang ISO 100-25.600, 38 titik auto focus, LCD 3,2 inch dan optical viewfinder dengan cakupan 100%. "Nikon D610 adalah alat yang membantu kita menangkap dan bebagi visi kreatif dnegan semua keuntungan dari sensor full frame, termasuk kontrol depth-of-field, rentang dinamis yang lebih lebar, kualitas foto tinggi, noise rendah, warna yang ciamik dan kemampuan low-light," tukas Masahiro Horie, Director of Marketing & Planning, Nikon Inc.

inet.detik.com

2014-05-10T04:52:00+07:00

: Posted on Sabtu, 10 Mei 2014 - 04.52 with No comments

Nikon 1 AW1, Kamera Mirrorles Bawah Air Yang Bisa Ganti Lensa Pertama Di Dunia. Kamera mirrorles Nikon 1 AW1 bisa digunakan untuk memotret hingga pada kedalaman 15 meter. Melengkapi kehandalannya sebagai kamera yang tangguh, kamera ini juga mampu menahan benturan (Shockproof) ketika terjatuh dari ketinggian hingga 2 meter, dan tetap memberikan kinerja yang optimal meskipun pada sahu dingin (Freezeproof) hingga 14 derajat Fahrenheit.
Nikon Corporation dengan bangga mengumumkan rilis dari Nikon 1 AW1, kamera canggih dengan lensa yang bisa diganti-ganti. Nikon 1 sistem mengusulkan bentuk-bentuk baru ekspresi pencitraan , dan Nikon 1 AW1 adalah kamera digital pertama di dunia dengan interchangeable lens yang tahan air sampai 15 m (JIS/IEC Kelas 8 (IPX8) setara) dan dapat menahan shock jatuh dari sampai dengan 2 m (MIL-STD-810F Metode 516,5-Shock standar compliant). Nikon 1 AW1 adalah sempurna ukuran yang kompak untuk mengambil mana-mana, dengan konsep yang sama seperti semua Nikon 1 kamera didasarkan, dan mendukung berkecepatan tinggi tingkat continuous shooting tercepat di dunia sekitar 15 fps dengan pelacakan AF dan high-mempercepat pengambilan gambar terus menerus gambar resolusi penuh di sekitar 60 fps bila fokus sudah terkunci. Hal ini juga tahan air sampai 15 m dan dapat menahan shock jatuh dari ketinggian hingga 2 m. Kamera ini memiliki desain yang stylish dan elegan yang sempurna untuk penggunaan sehari-hari di sekitar kota, dan seperti halnya dengan kamera Nikon 1 lainnya, mendukung berbagai 1 lensa Nikkor serta F-mount lensa Nikkor (Mount Adapter FT1 diperlukan). Bila digunakan dengan dedicated 1 NIKKOR 10mm f/2.8 dan AW 1 NIKKOR AW 11- 27.5mm f/3.5-5.6 lensa-pertama lensa tahan air dan shockproof dunia akan dirilis pada waktu yang sama dengan Nikon 1 AW1 tempat dan situasi di mana fotografi adalah mungkin diperluas untuk menyertakan adegan lebih outdoor, seperti di pegunungan dan di pantai. Nikon 1 AW1 dilengkapi dengan fungsi kontrol tindakan yang memungkinkan operasi cepat dan mudah seperti beralih antara layar menu, dan fungsi kunci kontrol yang mencegah operasi disengaja saat mengenakan sarung tangan, serta built-in kompas elektronik, altimeter, alat pengukur, layar cakrawala virtual, dan fungsi data lokasi yang dapat digunakan untuk membuat log mendalam pelacakan atau posisi. Ia juga menawarkan sejumlah fungsi unik yang membuat pemotretan outdoor lebih mudah, termasuk pilihan tampilan luar yang membuat tampilan lebih mudah dibaca di luar ruangan atau di mana pun ambient pencahayaan terang. Sebuah modus kreatif baru Underwater yang membuatnya mudah bagi siapa saja untuk menikmati fotografi bawah air telah ditambahkan. Pengguna dapat memilih dari tiga pilihan di bawah air: Standard, Scuba, dan Close up. Terlebih lagi, warna dapat dilihat dan disesuaikan dengan menggunakan tampilan layar hidup untuk mencapai warna yang diinginkan. Sejumlah fungsi yang mudah digunakan untuk fotografi bawah air juga telah ditambahkan, termasuk opsi Underwater untuk white balance dan kontrol otomatis distorsi. Nikon 1 AW1 mempertahankan waterproofing sampai 15 m ( JIS / IEC Kelas 8 ( IPX8 ) setara) dengan rubber seal antara depan dan penutup bodi belakang , dan O-ring di mount . Hal ini juga dapat menahan shock jatuh dari sampai dengan 2 m ( MIL - STD -810F Metode 516,5 : Shock standar compliant ) . Bila digunakan dengan dedicated 1 NIKKOR 10mm f/2.8 dan AW 1 NIKKOR AW 11 - 27.5mm f/3.5-5.6 lensa - lensa * 2 tahan air dan shockproof pertama di dunia yang akan dirilis pada waktu yang sama dengan Nikon 1 AW1 -the kamera menjadi model terbuka yang dapat digunakan dalam situasi dan tempat-tempat yang belum pernah mungkin , seperti di pantai dan saat turut berpartisipasi dalam olahraga musim dingin . Dengan penggunaan sehari-hari , kamera mendukung berbagai macam lensa , termasuk 1 lensa Nikkor dan berbagai F-mount lensa Nikkor ( opsional Mount Adapter FT1 diperlukan ) , sehingga pengguna dapat menikmati menggunakan lensa yang paling merespon mata pelajaran tertentu atau mencapai hasil yang diinginkan kreatif . Adopsi bahan non - slip pada grip mencapai memegang aman pada kamera dengan penembakan , dan besar , tombol spasi di atas kamera memastikan sederhana dan nyaman operasi , yang keduanya perlu dengan penggunaan outdoor. Stainless steel pada permukaan depan bodi kamera meningkatkan kekuatan dan mencegah karat , tidak hanya membantu membuat kamera shockproof , tetapi juga memberikan penampilan yang elegan dengan rasa kehadiran yang akan menarik perhatian orang lain bila digunakan di sekitar kota . The Nikon1 AW1 tersedia dalam perak yang membuat sebagian besar dasar stainless steel , kulit - nada hitam, dan putih glossy . Super berkecepatan tinggi sensor CMOS AF adalah sensor gambar CX -format yang dikembangkan oleh Nikon . Hotel ini menawarkan 73 -point phase-detection AF dan 135 -point kontras - mendeteksi AF , serta waktu pengambilan gambar terpendek di dunia lag * 1 . Dengan jumlah pixel efektif 14,25 juta piksel bahwa Nikon 1 AW1 memiliki , ia menawarkan kinerja yang unggul pada tingkat kepekaan yang tinggi dengan dukungan untuk ISO 160-6400 . Ini juga mendukung pengambilan gambar terus menerus kecepatan tinggi di sekitar 15 fps * 2 dengan pelacakan AF dan pengambilan gambar terus menerus kecepatan tinggi gambar resolusi penuh pada 60 fps * 3 bila fokus sudah terkunci. Kamera ini dilengkapi dengan Advanced Hybrid Sistem AF , yang memanfaatkan baik AF fase-deteksi dan kontras - mendeteksi AF . Phase-detection AF menawarkan cepat fokus dan pelacakan unggul subyek bergerak . Kontras - mendeteksi AF menawarkan kinerja yang unggul dengan menembak di lingkungan gelap atau remang-remang . Hal ini memungkinkan pengguna untuk menangkap tembakan-tembakan sekali dalam seumur hidup dari subyek bergerak , atau hewan peliharaan atau anak-anak yang gerakan tidak dapat diprediksi . Kamera ini dilengkapi dengan 3A mesin pengolahan gambar EXPEED , dioptimalkan khusus untuk Nikon 1 kamera , untuk pengolahan gambar sangat cepat . Masih gambar menunjukkan kualitas gambar yang superior dapat ditangkap ketika merekam film full-HD tanpa mengganggu perekaman film . Kombinasi kecepatan tinggi sensor CMOS AF super, 1 lensa NIKKOR yang memanfaatkan teknologi optik yang dihasilkan dari sejarah panjang perkembangan lensa Nikkor , dan 3A mesin pengolahan gambar EXPEED memastikan proses berkecepatan tinggi serta gambar diam dengan kualitas gambar yang superior dan film dengan kualitas gambar yang sama unggul.

Nikon 1 AW1. Kamera Digital
Nikon 1 AW1.
Nikon 1 AW1, Kamera Waterproof yang Bisa Ganti Lensa.

Nikon meramaikan pasar kamera waterproof lewat kehadiran Nikon 1 AW1. Bedanya dengan kamera sejenis adalah, piranti ini tergolong kamera mirrorless interchangeable lens alias memiliki kemampuan bertukar lensa. Ya, disebut-sebut ini adalah kamera waterproof perdana yang memiliki kemampuan tersebut. Secara fisik, kamera ini menyerupai Nikon 1 J1. Namun tentu saja, Nikon 1 AW1 dirancang lebih tangguh dan bandel.

Saat dibawa ke dalam air, model tersebut bisa bertahan hingga 49 kaki. Shockproof-nya bisa dibuktikan hingga 6 kaki sedang untuk freezeproof bisa dibawa dalam suhu 14 derajat Fahrenheit. Kamera ini, seperti dikutip dari TheVerge, Kamis (19/9/2013), juga memiliki settingan white balance custom serta mode scuba dan close-up. Keberadaan GPS juga bisa dijumpai di sini, termasuk juga kompas elektronik, pengukur kedalaman dan altimeter.

AW1 hadir dengan sensor format CX 14,1 MP. ISO-nya adalah 100-6.400 dan bisa menangkap still image pada 15 fps hingga 60 fps saat pengguna mengunci autofocusnya. Dari sisi video, AW1 mampu merekam 1080p, sedang untuk slow-motion, piranti ini menawarkan 400 fps atau 1.200 fps.

Nikon menyediakan pilihan warna hitam, putih, silver untuk bodinya, serta rubber grip case warna warni. Nikon 1 AW1 dengan lensa 11-27.5mm bakal dibanderol USD 799,95 dan yang dipasangkan dengan lensa 10mm f/2.8 dihargai USD 999,95.

inet.detik.com

2014-05-09T03:22:00+07:00

: Posted on Jumat, 09 Mei 2014 - 03.22 with No comments

Fujifilm X-A1, Tanpa X-Trans Agar Harga Kamera Jadi Lebih Murah. Fujifilm X-A1 tidak bisa disebut sebagai penerus Fujifilm X-M1 karena pada X-A1 justru ada sistem pendukung yang dihilangkan agar harga kamera ini bisa menjadi lebih murah. Dua kamera mirrorless buatan Fujifilm memang punya tampilan indentik. Hanya saja X-A1 tidak menggunakan X-Trans pada sensor APS-C 16,3MP seperti yang terpasang pada X-M1.
Butuh beberapa saat , tapi Fujifilm akhirnya memutuskan untuk secara resmi mengumumkan X - A1 , model adik lama direncanakan dari X - M1 . Mari kita memotong hak untuk mengejar : Ada sedikit perbedaan antara kamera ini . Mereka terlihat sangat banyak yang sama , mereka menawarkan tombol yang sama dan kontrol , prosesor yang sama , kecepatan / kinerja operasi yang sama , fitur yang sama , menu yang sama , membangun yang sama , bahan dan ukuran , bahkan sama 16 MP sensor Sony . Tentu saja, ada satu kecil namun penting perbedaan lagi di departemen sensor : The X - M1 memiliki warna array filter X - Trans ( CFA ) tanpa anti - aliasing ( AA ) filter, sedangkan X - A1 menggunakan Bayer konvensional CFA dengan filter AA ( untuk mengurangi / menghilangkan moiré yang tidak diinginkan ) . Jadi apa masalahnya ? Nah, X - A1 adalah dengan cukup margin lebih terjangkau dibandingkan dengan X - M1 , dan dilengkapi dengan satu set yang berbeda dari pilihan warna : merah / silver , hitam , biru, hitam / silver dan coklat / silver . Namun, tidak semua pilihan warna akan tersedia di semua pasar . Sebagai contoh, pelanggan di Jerman hanya bisa berharap akan ditawarkan X - A1 dalam warna hitam , biru dan merah / silver . Ini juga telah disebutkan bahwa X - A1 akan didistribusikan sebagian besar online dan melalui outlet besar seperti Walmart atau MediaMarkt bukan toko kamera khusus . Dengan X - A1 , Fuji menargetkan nilai pelanggan sensitif terhadap harga yang tertarik upgrade ke kamera kompak dengan sensor DSLR - kualitas yang lebih besar . Tapi itu hanya pemasaran . Bagi banyak menggunakan dunia nyata , perbedaan kualitas gambar antara X - A1 dan X - M1 akan benar-benar diterima . Jika mereka tidak , Nikon , Canon , Sony , Olympus dan sisanya tidak akan mampu menjual kamera Bayer kepada siapa pun . Mari kita menjadi cerdas : X - Trans besar, dan tentu saja memiliki keuntungan , tapi itu bukan persyaratan untuk mengambil gambar yang tampak hebat . Jadi jika Anda tidak menikah dengan X - Trans , X - A1 adalah pilihan yang layak dan cukup menarik dengan proposisi nilai yang menarik . Ini juga merupakan cara yang terjangkau untuk memperluas investasi X -series yang ada dengan opsi generasi kedua kompak . Ini kecil dan ringan , fitur resolusi tinggi LCD dimiringkan , itu lebih cepat dan lebih maju ( baik mengenai hardware dan firmware ) dari X - E1 atau X - Pro1 , dan sensor Bayer adalah sebanding dengan penawaran saat ini dari Nikon ( Nikon A ) dan Ricoh ( Ricoh GR ) . Harap dicatat bahwa pro dan kontra yang saya sebutkan dalam artikel Look Pertama X - M1 saya juga berlaku untuk X - A1 , jadi bukan mengulang sendiri sekali lagi , aku lebih suka bergerak bersama dengan materi baru.

Fujifilm X-A1. Kamera Digital
Fujifilm X-A1.
Fujifilm X-A1, Kamera Mirrorless Ramah Kantong.

Fujifilm kembali menggelontorkan kamera mirrorless untuk segmen entry level namun dengan harga yang lebih miring dari versi sebelumnya. Sekilas, X-A1 yang merupakan versi terbaru, terlihat kembar saat disandingkan dengan X-M1. Namun, di seri terbaru ini Fujifilm membuat sejumlah pengorbanan demi menyesuaikan harganya.

Kamera X-series terbaru ini dibanderol USD 599,95 (sekitar Rp 6 jutaan), lebih murah dibanding saat X-M1 dirilis yang dipatok di harga USD 799.99 (sekitar Rp 8 jutaan). Penggunanya akan mendapatkan lensa kit 16-50mm f/3.5-5.6 OIS, demikian seperti dikutip dari TheVerge, Selasa (17/9/2013). Pun, meski X-A1 juga datang dengan sensor APS-C 16,3MP sama seperti di X-M1, namun sensor ini tidak hadir dengan X-Trans yang didesain salah satunya untuk meminimalisir munculnya moire.

Selebihnya, X-A1 berbagi spesifikasi yang sama dengan X-M1, antara lain keberadaan EXR Processor. Dengan 'otak' ini, kamera ini diklaim hanya membutuhkan waktu setengah detik untuk startup timenya. ISO-nya juga sama, berkisar antara 100-25.600, layar LCD 3 inch model tilt dengan 920.000 titik, serta terdapat WiFi untuk kemudahan transfer foto.

Untuk kemampuan videonya adalah 1080p pada 30fps. Sama pula seperti X-M1, kamera ini sangat ringan berkat pemakaian material polycarbonate plastic di bodinya. Tak ada juga viewfinder di sini yang agak mengurangi kesan retro saat memakainya. Sebagai tambahan, Fujifilm juga merilis lensa telephoto 50-230mm f/4.5-6.7 OIS dengan banderol USD 399.

inet.detik.com

2014-05-08T01:37:00+07:00

: Posted on Kamis, 08 Mei 2014 - 01.37 with 1 comment

Kamera digital Olympus OM-D E-M1 memiliki tampilan yang mirip dengan produk kamera sebelumnya, OM-D E-M5. Namun, tentu saja kamera mirrorless yang diklaim menyaingi kamera DSLR full frame ini mendapatkan tambahan fitur baru yang membuat kamera Olympus OM-D E-M1 disebut-sebut bisa disejajarkan dengan kamera DSLR papan atas.
Dengan kompatibilitas dengan Micro Four Thirds, Olympus OM-D E-M1 memiliki akses ke 16 Olympus Micro Four Thirds lensa, dan 26 lensa dari produsen lain. Ada juga akses ke 23 Four Thirds lensa menggunakan MMF-3 adapter, yang menyediakan auto fokus untuk lensa, sehingga jumlah lensa yang tersedia untuk 65. Kamera ini dirancang untuk memiliki pegangan yang nyaman yang akan sesuai dengan penggunaan kedua Micro Four Thirds dan Empat lensa Thirds, dan baru OM-D E-M1 dirancang untuk menggabungkan yang terbaik dari Four Thirds dan Micro Four Thirds, dengan Olympus resmi mengatakan tidak akan ada lagi Four Thirds Digital SLR. Olympus OM-D E-M5 akan tetap di pasar. TruPic prosesor gambar VII baru dikombinasikan dengan sensor baru ini dirancang untuk memberikan suara yang lebih baik pada ISO25600, dibandingkan dengan E-M5, dan serta kinerja noise yang lebih baik tidak kehilangan saturasi warna sebanyak. Prosesor gambar baru ini juga memberikan koreksi chromatic aberration (yang pertama bagi Olympus Micro / Four Thirds kamera), optimalisasi ketajaman berdasarkan lensa terpasang (Bila menggunakan Olympus 43 atau lensa M43), ini juga bekerja untuk mengoreksi difraksi karena aperture kecil, dan juga menyediakan filter low-pass-kurang moiré penghapusan . Peningkatan operasi remote-baru E-M1 dilengkapi dengan sebuah aplikasi penembakan jarak jauh diperbarui, memberikan akses ke P/A/S/M mode pemotretan, shutter / pengaturan aperture, serta WB, kompensasi eksposur, dan pengaturan ISO. Aplikasi kontrol remote baru juga mendukung Bulb/fitur Waktu Hidup Hidup Olympus sehingga Anda dapat melihat paparan foto di smartphone. Interval shooting telah diperbaiki dengan kamera sekarang memungkinkan hingga 999 gambar yang akan diambil, dan kamera akan secara otomatis membuat video 100 detik dalam kamera. EVF ini menggunakan LCD yang sama pada VF-4, namun telah ditingkatkan untuk memberikan pandangan perasaan lebih alami, dengan teknologi kecerahan adaptif yang secara otomatis menyesuaikan tingkat kecerahan tergantung pada kondisi pencahayaan. EVF Pilihan pratinjau meliputi: Aspek kontrol, Tampilan diperbesar, Tone (Sorot / Bayangan kontrol Tone), dan Pencipta Warna. Pencipta Warna adalah fitur baru yang memungkinkan Anda dengan mudah mengubah warna dan saturasi warna menggunakan bagian depan dan belakang cepat. Hal ini dapat disesuaikan secara real time dalam jendela bidik, dan Anda dapat menyimpan hingga 4 pengaturan untuk gaya foto Anda sendiri. Fokus: deteksi Tahap digunakan untuk Four Thirds lensa, dan Kontras Detection digunakan untuk Micro Four Thirds lensa, seperti Micro Four Thirds lensa dioptimalkan untuk bekerja dengan baik dengan kontras fokus deteksi. Tahap deteksi AF menggunakan spasi piksel untuk menghindari degradasi kualitas gambar. Fokus memuncak tersedia, meskipun sayangnya ini tidak tersedia dalam mode video.

Olympus OM-D E-M1. Kamera Digital
Olympus OM-D E-M1.
Flasghip Olympus di lini Micro Four Thirds disegarkan dengan kemunculan model OM-D E-M1. Diklaim, kamera ini memiliki kualitas foto yang menyaingi kamera DSLR full frame. Alih-alih menyebutnya sebagai penerus E-M5, produsen kamera asal negeri Sakura ini menjuluki kamera tersebut sebagai suksesor dari DSLR E-5 yang dikenalkan pada tahun 2010 silam.

Image yang diklaim memiliki kualitas baik ini merupakan hasil dari perpaduan sensor Live MOS 16,3MP dengan image processor TruePic VII. Ia mampu mengcapture 10 fps (frame per second). Ia memiliki electronic viewfinder (EVF) yang berukuran besar, LCD dengan layar sentuh, dan bodi dari magnesium alloy yang tahan debu dan percikan air. Olympus juga memboyong 5-axis image stabilization yang ada di E-M5. Keberadaan built in WiFi yang ada di sini berguna untuk mengkoneksikan kamera tersebut dengan smartphone atau tablet.

Untuk menambah pilihan lensa, Olympus secara bersamaan juga mengumumkan dua lensa profesional. Yang pertama adalah lensa 12-40mm f/2.8 yang dirancang dustproof dan waterproof. Sedangkan lensa kedua adalah jenis zoom telephoto 40-150mm dengan aperture f/2.8.

Kamera OM-D E-M1 ini dirilis pada bulan Oktober 2013 dan untuk lensa baru tersebut menyusul pada tahun 2014. Belum diketahui kapan kamera dengan kisaran harga USD 1399 (body only) atau USD 2199 (dengan lensa M.Zuiko Digital ED 12-40mm f/2.8) ini akan menyambangi Indonesia.

inet.detik.com

Kamera Digital, sejak 30 April 2014 | Template by Full Blog Design | Proudly powered by Blogger
Kamera Digital